Kamis, 28 Januari 2010

Membiasakan Diri dalam Kebajikan

Dalam suatu hadits qudsi, Allah SWT berfirman “Jikalau seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekat padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas.” (HR. Bukhari)

Di dalam kehidupan sehari-hari, jika kita perhatikan ternyata ada beberapa orang mempunyai kecenderungan tertentu. Orang yang sering berbuat maksiat, maka dari hari kehari dia akan semakin terjerumus kedalam lembah yang hitam,perilakunya bak binatang. Sebaliknya orang yang taat beribadah, maka akan banyak amalnya dan cenderung baik kehidupan sosialnya dengan masyarakat, dan bahagia kehidupan keluarganya.

Jika kita mebiasakan diri untuk berbuat kebajikan, insya Allah akan semakin banyak terbuka pintu-pintu kebaikan yang lain. Hal ini sesuai dengan hadits qudsi di atas bahwa semakin tinggi intensitas dan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT maka semakin dekatlah kita dengan-Nya.

Salah satu kunci kesuksesan hidup kita adalah bagaimana kita membiasakan berbuat kebajikan. Semakin kita terbiasa berbuat baik, maka semakin mudah jalan kita untuk mencapai kebahagiaan hidup. Agar manusia terbiasa beribadah, maka beberapa ibadah dilakukan berulang dalam kurun waktu tertentu seperti sholat wajib & puasa sunah secara rutin.

Yang menjadi masalah adalah sulitnya untuk memulainya. Memulai suatu aktifitas terkadang lebih berat dibandingkan ketika melaksanakannya. Terkadang juga kita sering menunda perbuatan baik, padahal perbuakan baik harus segera dilaksanakan, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Bersegeralah untuk beramal, jangan menundanya hingga datang tujuh perkara. Apakah akan terus kamu tunda untuk beramal kecuali jika sudah datang: kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang membuatmu berbuat melebihi batas, sakit yang merusakmu, usia lanjut yang membuatmu pikun, kematian yang tiba-tiba menjemputmu, dajjal, suatu perkara gaib terburuk yang ditunggu, saat kiamat, saat bencana yang lebih dahsyat dan siksanya yang amat pedih.” (HR. Tirmidzi)

Salah satu cara untuk mempermudah kita dalam memulai suatu amal ibadah adalah dengan mengetahui akan besarnya manfaat yang kita dapatkan. Segala hambatan atau godaan untuk tidak melaksanakan kebaikan tersebut akan bisa dilewatkan dengan keyakinan yang kuat.

Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari.” (QS. Al Israa’ 41)

Akhirnya marilah kita saling berwasiat kepada kebajikan di jalan yang dirdhoi Allah SWT. Mulailah perbuatan baik dari yang ringan-ringan dan aknhirnya menjadi sebuah kebiasaan... Jika kita rajin menanam kebaikan tentulah kita yang akan memetik buah dari kebaikan tersebut dan orang lainpun ikut merasakannya..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar