Kamis, 28 Januari 2010

Keberkahan Harta

Harta ini adalah anugerah dari Allah sekaligus titipan. Di sisi lain terkadang harta yang kita miliki itu bisa menjadi cobaan/fitnah. Untuk itulah kita harus pandai-pandai bagaimana dalam menyikapinya.

Salah satu hal yang harus diingat bahwa harta yang kita miliki itu akan dipetanggungjawabkan di hadapan Allah SWT Dari mana didapatkanya? ; Bagaimana caranya? Dan untuk apa penggunanya? Kita harus benar-benar memanfaatkan harta tersebut dengan sebaik-baiknya.

Sebaik-baik umat adalah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain. Untuk itulah sudah selayaknya harta yang kita miliki dibelanjakan ke jalan Allah salah satunya dengan bersedekah kepada fakir miskin.

Kekayaan yang Allah berikan kepada manusia merupakan titipan sementara. Sebagian manusia mendapatkan titipan itu dengan jumlah yang besar dan sebagian yang lain mendapatkannya dengan jumlah kecil. Namun, menurut ajaran Islam, keberkahan harta benda itu tidak ditentukan oleh besaran jumlahnya.

Di dalam Al Qur’an terdapat sebuah kisah tentang seoarang yang shalih bernama Luqman yang memberikan nasihat kepada anaknya. Pada suatu ketika anaknya bertanya kepada Luqman. “Ya Ayah, selama Aku hidup di dunia, hal apa yang paling utama yang harus dipegang teguh.” “Nilai-nilai agama wahai anakku. Karena dengan nilai-nilai itu jalan hidup kita akan lurus, “jawab Luqman. “kemudian apa lagi wahai Ayah, “Tanya si anak lanjut. Luqman kemudian menjelaskan tentang konsep harta. Bahwa seorang muslim harus mencari nafkah/harta dengan sebaik-baiknya. Karena dengan harta itu, kita bisa berbuat banyak. Bisa pergi haji, bersedekah atau membangun masjid. “apa lagi ya Ayah, “Tanya sang anak penasaran. Luqman memberi penjelasan lagi, bahwa kita harus malu dalam hidup ini. Kisah ini sangat bagus untuk kita renungi. Pada kisah lainnya, pernah ratu Bilqis bertanya tentang kekayaan yang sangat luar biasa yang dimiliki Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman menjawab bahwa semua kekayaan ini adalah anugerah dari Allah. Intinya, kita harus berikhtiar dengan sekeras-kerasnya jangan lupa, kita harus berbagai dengan mereka yang kurang mampu.


Harta kekayaan seseorang akan berkah jika pemiliknya melakukan amalan-amalan sesuai dengan tuntunan Islam. Berikut amalan-amalan yang dimaksud.

Pertama, syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Allah berfirman,

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]: 7).

Kedua, silaturahim. Amalan ini merupakan upaya menyambung tali persaudaraan antar sesama manusia: merajut dan memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Muslim) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). Praktik ini dapat melapangkan rezeki dari Allah.

Abu Hurairah RA menyampaikan sebuah hadis Nabi SAW yang berkaitan dengan hal ini, “Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali kekerabatan (silaturahim).” (HR Bukhari).

Ketiga, menafkahkannya di jalan Allah. Berkembangnya harta dipengaruhi juga oleh faktor di mana ia dibelanjakan.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan, Allah Mahaluas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2] ayat 261).

Keempat, senantiasa melakukan kebaikan. Segala kebaikan akan kembali kepada pelakunya. Kebaikan itu akan membuahkan keberkahan dan kebahagiaan. Dalam Alquran, dijelaskan,

Jika kamu berbuat baik (berarti) berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (QS. 17:7)

Kelima, berzakat dan bersedekah. Zakat dan sedekah akan membersihkari harta seseorang karena di dalamnya terdapat hak orang lain.

Allah berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya, doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At Taubah [9]: 103).

Itulah lima amalan yang akan mendatangkan keberkahan harta kekayaan. Semoga Allah menurunkan keberkahan-Nya dari langit dan bumi melalui harta kekayaan yang kita miliki.

Harta yang paling berharga tentunya amal shalih. Karena amal shalih inilah yang akan menjadi bekal kita dalam menghadapi hari perhitungan di akhirat kelak. Makanya, kita haris mencari bekal pada kehidupan di dunia ini untuk menghadapi kampong akhirat. Harta yang kita dapatkan ini, harus kita gunakan untuk sebanyak mungkin menolong orang yang membutuhkan bantuan. Dari situlah kita mendapatkan amal shalih untuk bekal di akhirat. Semoga kita semua bias mendapatkan kebahagian dunia akhirat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar